Bagian Bagian Pada Alat Ukur Tanah

Alat ukur tanah yang digunakan dalam pengukuran selalu disesuaikan dengan tujuan dan penggunaan dari alat ukur tersebut. Penggunaan alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan beda tinggi di antara dua titik maka digunakan alat ukur Waterpass atau alat Penyipat Datar. Untuk mengukur sudut-sudut, maka alat ukur tanah yang digunakan adalah Theodolit. Alat ukur tanah yang digunakan untuk pengukuran pembuatan peta maka digunakan Boussole Trancher Montagne (BTM).
Meskipun konstruksi alat-alat ukur tanah tersebut berlainan, tetapi alat ukur tanah tersebut mempunyai beberapa bagian-bagian yang sama. Jadi selalu ada bagian-bagian yang selalu didapat pada bermacam-macam alat ukur tersebut.

Bagian Pada alat Ukur Tanah



Bagian-bagian yang selalu ada pada macam-macam alat ukur tanah yaitu :

1. LENSA
Lensa adalah benda yang dibuat dari gelas dan dibatasi oleh dua bidang lengkung dari bulatan ( bola ). Kedua bidang bulatan ini tidak perlu mempunyai jari-jari yang sama. Garis lurus yang menghubungkan dua titik pusat kedua bidang bulatan dinamakan sumbu optis lensa. Titik pusat optis lensa letak pada sumbu optis lensa. Lensa merupakan bagian dari teropong. Lensa dibagi dalam dua macam yaitu :
a.Lensa yang mempunyai tebal terbesar di tenagh-tengah dinamakan lensa konveks.
b.Lensa yang mempunyai tebal terbesar di tepinya dinamakan lensa konkap.
Lensa-lensa pada alat optis harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga sumbu optis lensa itu berhimpit.

2. TEROPONG
Teropong dalam bentuk yang sederhana mempunyai dua lensa. Lensa yang berada dimuka dinamakan lensa obyektif (lensa benda) dan lensa yang berada dibelakang dinamakan lensa okuler ( lensa mata ). Dua lensa ini ditempatkan sedemikian rupa sehingga kedua sumbu optisnya berhimpit. Lensa obyektif mempunyai jarak titik api besar dan lensa okuler mempunyai titk api kecil, karena lensa okuler harus bekerja sebagai lup.

3. SUMBU-SUMBU
Teropong dalam  pengukuran harus bisa digerakkan kearah mendatar dan arah tegak. Karena teropong harus bisa digerakkan kearah mendatar dan arah tegak, maka teropong dilengkapi dengan sumbu tegak untuk gerkan mendatar dan sumbu mendatar untuk gerakan tegak.

Sumbu tegak dinamakan sumbu kesatu dan sumbu mendatar dinamakan sumbu kedua. Pada alat lama sumbu kesatu
mempunyai bentuk yang kronis, sedangkan pada alat yang baru mempunyai bentuk yang silindris.

4. NIVO
Pada saat melakukan pengukuran dengan alat ukur tanah, baik pengukuran mendatar maupun pengukuran tegak, sumbu kesatu harus tegak lurus dan sumbu kedua tegak lurus pada sumbu kesatu. Untuk mencapai kedua sumbu tersebut tegak lurus maka digunakan alat yang dinamakan Nivo.
Nivo menurut bentuknya ada dua macam;
1.Nivo Kotak
2.Nivo Tabung

Nivo Kotak dan Nivo Tabung


 5. ALAT PEMBACA PADA SKALA LINGKARAN
Pengukuran-pengukuran pada ilmu ukur tanah perlu sekali adanya suatu cara agar dapat ditentukan keadaan garis bidik teropong. Keadaan garis bidik teropong selalu diambil terhadap suatu lingkaran yang diberi skala dengan membagi lingkaran dalam 360 derajat atau 400 derajat dan bagian-bagiannya.

Keadaan garis bidik teropong terhadap skala lingkarandinyatakan dengan alat pembaca pada skala lingkaran. Sedangkan alat pembaca itu perlu turut berputar dengan garis bidik.

Supaya alat pembaca dapat digunakan untuk menentukan keadaan garis bidik terhadap skala lingkaran, maka alat pembaca haruslah memutar bersama-sama dengan garis bidik.

Alat pembaca dapat mempunyai bentuk sebagai berikut :
a.Garis lurus
b.Garis lurus yang dilengkapi dengan skala
c.Nonius
d.Garis lurus yang digeserkan dengan menggunakan mikrometer

6. STATIF
Pada wakktu penggunaan alat ukur tanah harus ditempatkan diatas statif atau kaki tiga. Ketiga kaki dipasang pada kepala statif dengan perantara baut dengan mur sayap.

Demikianlah penjelasan tentang bagian-bagian pada alat ukur tanah. semoga bermanfaat. Terimah kasih

Related Posts

No comments:

Post a Comment